Profil dan Rekam Jejak Bambang Pacul, Ketua Komisi III DPR yang Viral Karena Keceplosan Sosok Juragan

TERAS INFO – Bambang Wuryanto atau kerap dipanggil Bambang Pacul yang menjabat sebagai Ketua Komisi III DPR RI, mendadak viral karena komentarnya dalam rapat dengar pendapat antara Komisi III DPR dengan Komnas TPPU, Rabu kemarin.

Disaat Menko Polhukam Mahfud MD meminta dukungannya untuk segera mengesahkan RUU Perampasan Aset, dia mengatakan jika dirinya tidak berani jika tidak diperintah ‘ibu’ dan juragan.

Meski tidak menyebutkan secara gamblang siapa yang dimaksud juragan itu, media sosial terlanjur heboh dan banyak yang menduga jika sosok juragan yang dimaksud adalah Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarno Putri.

Baca Juga: Mahfud MD Minta Dukungan Penyusunan RUU Perampasan Aset, Bambang Pacul : Harus Bicara dengan Ketum Partai Dulu

Bukan hanya kali ini saja dia membuat kontroversi.

Sebelumnya pada tahun 2022 kemarin, tepatnya pada bulan September dia juga pernah menjadi bulan-bulanan waragnet ketika mengibaratkan jika DPR dan Mahkamah Konstitusi itu layaknya dewan direksi dan owner perusahaan.

Hal tersebut dilontarkannya ketika Aswanto yang menjabat sebagai hakim konstitusi diberhentikan dari jabatannya di Mahkamah Konstitusi.

Baca Juga: Nama Artis Inisial R Terseret Dalam Kasus Pencucian Uang Rafael Alun, Netizen Sibuk Menebak-Nebak

Sosok Aswanto sendiri dikenal publik sebagai seseorang yang suka menetang legislasi DPR.

Bambang Pacul sendiri berasal dari Kabupaten Lamongan, Jawa Timur dan menempuh pendidikan dari masa SD-SMA di Solo, Jawa Tengah.

Selanjutnya dia menempuh pendidikan sarjana di Teknik Kimia Universitas Gadjah Mada Yogyakarta pada tahun 1990 serta S2 di Universitas Prasetya Mulya tahun 1993.

Baca Juga: Fadli Zon Ungkap Soal Standard Ganda pada Piala Dunia U-20, FIFA Tunjukkan Ketidakadilan

Dan memasuki DPR dengan mewakili daerah Jawa Tengah.

Pada tahun 2021 lalu, Bambang Pacul juga pernah menyebut sosok Gubernur Jawa Tengah saat ini, Ganjar Pranowo, ‘keminter’ karena menoganggapnya kerap bermanuver untuk pilpres tahun 2024 nanti.

KPK juga pernah memeriksanya pada tahun 2018 lalu sebagai saksi kasus suap proyek Kementerian PUPR. (*/Meyti)